![]() |
foto: freepik.com |
Sering Kesemutan? Bisa Timbul Penyakit Ini!
Kenapa bisa terjadi kesemutan di seluruh tubuh?
Sering Kesemutan atau parestesia, bisa sangat menjengkelkan. Kondisi ini bisa terjadi di beberapa anggota tubuh atau bahkan kesemutan seluruh badan pun mungkin bisa kita alami.
Kita pasti merasakan tidak nyaman, meskipun kesemutan biasanya cepat hilang. Semisal, saat lengan kesemutan saat bangun tidur, setelah beberapa gerakan ringan untuk mendapatkan darah mengalir, semuanya cenderung kembali normal dalam satu menit atau lebih.
Baca Juga: Mendidik Anak Perempuan Menjadi Perempuan yang Berbudi Pekerti Luhur dan Mulia
Contoh lainnya, kebanyakan orang juga sering kesemutan bila duduk terlalu lama, atau salah posisi tidur.
Mengutip laman Harvard Health Publishing, alasan paling umum yang menyebabkan tubuh mati rasa atau kesemutan adalah masalah dengan fungsi saraf, baik karena saraf itu sendiri terluka, ada sesuatu yang menekan saraf, atau ketidakseimbangan kimia tubuh yang mengganggu fungsi saraf.
Meskipun sebagian besar penyebabnya tidak berbahaya, tetapi ketika kelemahan otot atau kelumpuhan juga ada, mati rasa dan kesemutan harus ditangani sebagai keadaan darurat.
Kesemutan Seluruh Badan
Meskipun mungkin kondisi ini tidak begitu umum, tetapi kesemutan seluruh badan bisa dialami oleh siapa saja.
"Kesemutan seluruh badan bukan sesuatu yang masuk kategori normal, tetapi penyebabnya dapat merupakan sesuatu yang sifatnya ringan sampai serius," jelas dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RS Pondok Indah – Puri Indah.
Lebih lanjut, dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp.S menjelaskan beberapa penyebab tubuh kesemutan dapat disebabkan oleh adanya gangguan saraf tepi, diabetes, gangguan pembuluh darah tepi, kelainan hormon, gangguan imunitas, stroke, alkohol dan keracunan zat, kekurangan mineral atau vitamin, pengaruh radiasi, sampai gangguan psikiatri.
Baca Juga: Pilihan Obat Sakit Gigi yang Ampuh untuk Anda
Kenapa beberapa kondisi tersebut dapat menyebabkan kesemutan seluruh badan? Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Gangguan Saraf Tepi
Penyebab kesemutan seluruh badan yang pertama ialah gangguan saraf tepi atau yang dalam istilah medis disebut sebagai neuropati.
Melansir The Marshall Protocol Knowledge Base, neuropati dapat mempengaruhi hanya satu saraf (mononeuropati) atau beberapa saraf (polineuropati).
Saraf pada tubuh kita menyediakan komunikasi antara otak dan otot, kulit, organ dalam, dan pembuluh darah.
Namun ketika rusak, saraf tidak dapat berkomunikasi dengan baik, dan miskomunikasi itu menyebabkan gejala seperti nyeri atau mati rasa.
Neuropati dapat mengakibatkan kelemahan otot jika menyebabkan berkurangnya rangsangan saraf pada otot.
Hal ini dapat terjadi pada otot manapun termasuk otot dada (membuat sulit bernafas) atau pada ekstremitas bawah (mengakibatkan atrofi dan kesulitan berjalan).
Fungsi dan gejala yang terganggu tergantung pada jenis saraf – motorik, sensorik, atau otonom – yang rusak. Beberapa orang mungkin mengalami mati rasa sementara, kesemutan seluruh badan, dan sensasi menusuk, kepekaan terhadap sentuhan, atau kelemahan otot.
Orang lain mungkin menderita gejala yang lebih ekstrem, termasuk nyeri terbakar (terutama di malam hari), pengecilan otot, kelumpuhan, atau disfungsi organ atau kelenjar.
Baca Juga: Hati-hati, Anak Bermain Air saat Banjir
2. Diabetes
Sekitar 60% sampai 70% dari semua penderita diabetes akan mengalami neuropati perifer yang pada akhirnya menyebabkan kesemutan seluruh badan. Meskipun tidak semua penderita diabetes yang menderita neuropati perifer mengalami nyeri, tetapi kerusakan saraf ini tidak bisa dihindari.
Kadar gula darah tinggi yang kronis akan merusak saraf tidak hanya di ekstremitas. Namun, juga di bagian lain dari tubuh. Saraf yang rusak ini tidak dapat secara efektif membawa pesan antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Kerusakan saraf ini menunjukkan gejala secara berbeda pada setiap orang. Beberapa orang merasa kesemutan, lalu kemudian merasakan sakit. Sementara pada orang lain ditandai dengan mati rasa di jari tangan dan kaki.
Perubahan ini biasa terjadi secara perlahan selama beberapa tahun, jadi kita mungkin tidak menyadarinya.
Baca Juga: Samsung Galaxy A33 5G, Harga Terjangkau dan Fitur Lebih Lengkap
Jadi, beberapa orang cenderung mengabaikan tanda-tanda kerusakan saraf, dan berpikir bahwa itu hanya bagian dari bertambahnya usia.
3. Gangguan Pembuluh Darah Tepi
Dikutip dari Mayo Clinic, gangguan pembuluh darah tepi atau penyakit arteri perifer juga dapat menyebabkan kesemutan seluruh badan.
Penyakit arteri perifer (juga disebut penyakit arteri perifer) adalah masalah peredaran darah umum di mana arteri yang menyempit mengurangi aliran darah ke anggota tubuh.
Ketika Moms mengembangkan penyakit arteri perifer (PAD), kaki atau lengan tidak menerima aliran darah yang cukup untuk memenuhi permintaan dan ini dapat menyebabkan gejala, seperti nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio).
Penyakit arteri perifer juga cenderung menjadi tanda penumpukan timbunan lemak di arteri (aterosklerosis). Kondisi ini dapat mempersempit arteri dan mengurangi aliran darah ke kaki dan, kadang-kadang, lengan kita.
Tanda dan gejala penyakit arteri perifer meliputi:
- Kram yang menyakitkan di salah satu atau kedua otot pinggul, paha, atau betis setelah aktivitas tertentu, seperti berjalan atau menaiki tangga
- Mati rasa/kesemutan atau kelemahan kaki
- Rasa dingin di kaki bagian bawah atau kaki, terutama jika dibandingkan dengan sisi lain
- Luka di jari kaki, kaki atau tungkai yang tidak kunjung sembuh
- Perubahan warna kaki
- Rambut rontok atau pertumbuhan rambut lebih lambat di kaki
- Pertumbuhan kuku kaki lebih lambat
- Kulit kaki terlihat mengkilap
- Tidak ada denyut nadi atau nadi lemah di kaki atau kaki
- Disfungsi ereksi pada pria
- Nyeri saat menggunakan lengan, seperti nyeri dan kram saat merajut, menulis, atau melakukan tugas manual lainnya.
Jika penyakit arteri perifer berkembang, rasa sakit bahkan dapat terjadi saat kita beristirahat atau berbaring sehingga mungkin cukup intens dan mengganggu tidur.
Baca Juga: Jarang Ada Tahu, Manfaat Minum Air Hangat Sebelum Tidur
4. Kelainan Hormon
Penyebab kesemutan seluruh badan berikutnya, yakni karena adanya kelainan hormon, seperti hipotiroidisme. Hipotiroidisme adalah ketika tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.
Meskipun jarang terjadi, hipotiroidisme parah yang tidak diobati terkadang dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa.
Mekanisme bagaimana tepatnya ini terjadi tidak diketahui.
Baca Juga: Tips Menata Rumah Sederhana Memiliki Kesan Mewah
5. Gangguan Imunitas
Ada berbagai gangguan imunitas atau penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kesemutan, meliputi:
- Rheumatoid Arthritis
Kondisi autoimun yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada persendian.Ini sering terjadi di pergelangan tangan dan tangan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya, termasuk pergelangan kaki dan kaki.Peradangan dari kondisi tersebut dapat memberi tekanan pada saraf, yang menyebabkan kesemutan.
- Multiple sclerosis (MS)
Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menyerang lapisan pelindung saraf (mielin). Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf. Merasa mati rasa atau kesemutan di lengan, kaki, dan wajah adalah gejala umum MS.
- Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh. Ini dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun, termasuk sistem saraf. Kesemutan di tangan atau kaki dapat disebabkan oleh saraf di dekatnya yang tertekan karena peradangan atau pembengkakan akibat lupus.
- Penyakit Celiac
Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi usus kecil. Ketika seseorang dengan penyakit celiac menelan gluten, reaksi autoimun terjadi. Beberapa orang dengan penyakit celiac dapat memiliki gejala neuropati, termasuk kesemutan di tangan dan kaki.
6. Stroke
Kesemutan bisa jadi penanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat.
Gejala stroke yang ditandai kesemutan, meliputi:
- Rasa kebas separuh badan.
- Lumpuh separuh badan.
- Buta sebelah mata.
- Sukar bicara.
- Penglihatan ganda dan kabur.
“Gejala berlangsung kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi pada waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat,” kata Dr. Daniel Fenton, direktur klinis di London Doctors Clinic.
7. Gangguan Psikiatri
Gangguan psikiatri, seperti kecemasan dan stres juga dapat menyebabkan kesemutan. Hal ini karena kecemasan dan stres memang memengaruhi tubuh dengan berbagai cara. Hingga tak heran pada beberapa orang, gejala stres yang mereka alami termasuk mati rasa, terbakar, kesemutan, dan nyeri atau ketidaknyamanan saat bergerak.
Baca Juga: Lahan Kosong Dapat Dimanfaatkan untuk Bisnis Menguntungkan
Itulah beberapa kondisi kesehatan yang mungkin bisa menjadi penyebab kesemutan seluruh badan.
"Cara mengatasi kesemutan ini adalah dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf. Dokter akan menemukan diagnosis di balik keluhan tersebut dengan beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah atau pemeriksaan pencitraan," kata dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RS Pondok Indah – Puri Indah.
Demikianlah, penjelasan mengenai penyebab kesemutan seluruh badan dan pentingnya agar kita waspada terhadap kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas.
sumber: orami.co.id
0 Komentar