Jangan panik ketika anak demam naik turun, begini penyebab dan cara tepat meredakannya. foto: rosniajeh |
Jangan Panik Anak Demam Naik Turun
Begini Penyebab dan Cara Tepat Meredakannya
Buah hati adalah segalanya bagi kita. Akan tetapi, jika buah hati kita sakit, kita bisa jadi sangat panik. Anak yang mengalami demam naik turun kondisi tubuhnya, juga dapat membuat kita panik. Biasanya, panas anak naik turun disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini menandakan bahwa tubuh anak responsif untuk melawan infeksi yang sedang terjadi.
Bagaimana penyebab demam dan cara mengatasi anak yang demam naik turun suhu tubuhnya? Yuk, kita simak penjabarannya.
Kenapa Demam Naik Turun?
Tanda-tanda yang terjadi dimana anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya meningkat hingga 38 derajat celcius atau lebih ketika diukur dengan termometer.
Baca Juga: Cara Hadapi Tantrum pada Anak
Ada banyak hal dapat menyebabkan demam pada buah hati kita. Secara garis besar, penyebabnya dapat dibedakan dalam dua kategori, yakni penyakit infeksi (yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan parasit) dan non-infeksi (seperti peradangan atau keganasan).
Dan juga sering kali panas atau demam adalah bentuk respon dari sistem kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi. Jika ini terjadi, menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh si buah hati bekerja aktif menghadapi serangan virus, bakteri atau zat asing lainnya.
Jika melihat pola munculnya, pola demam anak naik turun dapat dibagi sebagai berikut
- Remitting: pola demam yang naik turun tapi tidak pernah mencapai suhu normal.
- Intermittent: pola temperatur harian yang dapat turun menjadi normal, dan meningkat kembali..
- Sustained: pola peningkatan temperatur yang terjadi secara persisten, hanya sedikit fluktuasi suhu.
- Relapsing: pola yang berubah-ubah antara periode demam dan periode tanpa demam.
Penyebab Demam Naik Turun pada Anak
Dengan mengetahui pola demamnya, kita akan bisa lebih mudah mengetahui apa penyebab spesifiknya, khususnya pada kondisi demam yang disebabkan oleh penyakit infeksi.
Baca Juga: Jaga Imunitas Tubuh dengan Kacang Polong
Infeksi virus atau bakteri yang menjadi dasar naik turunnya demam pada si buah hati, seperti:
1. Demam Tifus
Salah satu gejala demam naik turun pada anak bisa disebabkan oleh penyakit tifus. Tifus atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi, yang umumnya menyebar melalui makanan atau minuman terkontaminasi bakteri.
Bakteri dapat menyebar melalui makanan dan minuman karena kebersihan yang kurang terjaga.
Pada pasien penderita demam tifus, bakteri Salmonella typhi terdapat pada kotoran atau feses pasien. Oleh karena itu, kita perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, kepada si buah hati untuk mencegah transmisi atau penularan bakteri penyebab tifus.
Tanda dan gejala pada penderita penyakit demam tifus berupa sustained fever atau demam menetap yang meningkat hingga suhu 39-40°Celsius. Selain demam tinggi, gejala tifus juga dapat disertai lemas, nyeri perut, nyeri kepala, diare/konstipasi, batuk, dan kehilangan nafsu makan.
2. Demam Berdarah (DBD) atau Dengue Fever
Demam berdarah (DBD) atau dengue fever juga menjadi penyebab anak demam naik turun yang mungkin terjadi. DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti melalui aliran darah.
Ketika nyamuk Aedes aegypti menggigit seorang penderita demam dengue, kemudian menggigit buah hati kita, maka bisa tertular melalui perantara nyamuk tersebut.
Gejala penyakit demam dengue muncul antara hari ke 4-6 dari proses terjadinya infeksi, dan dapat bertahan hingga hari ke-10.
Tanda yang diperlihatkan berupa demam tinggi dan mendadak, nyeri kepala hebat, nyeri pada area belakang bola mata, nyeri pada sendi dan otot, kelemahan/lemas, mual, muntah, kemerahan pada kulit, dan pendarahan ringan (seperti mimisan, gusi berdarah, dan memar-memar yang muncul pada area permukaan tubuh).
Baca Juga: Bahan Alami Sumber Vitamin Anak
Pada beberapa kondisi demam dengue, tanda dan gejala awal dapat tampak ringan, dan sering kali diidentifikasi sebagai gejala flu atau infeksi virus lain.
Anak-anak yang belum pernah terkena infeksi, kerap mengalami gejala yang lebih ringan. Meski begitu, kita tetap perlu waspada karena demam dengue termasuk penyakit yang berpotensi menjadi berat.
Bila ada kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan anak sebaiknya tetap diperiksakan ke dokter anak, ya.
3. Malaria
Penyebab lain demam anak menjadi naik turun yakni Malaria. Malaria adalah penyakit yang disebabkan parasit jenis Plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina.
Saat nyamuk Anopheles betina menggigit seorang penderita malaria, nyamuk tersebut menghisap darah pasien yang mengandung parasit Plasmodium, dan ketika nyamuk tersebut menggigit buah hati kita, kuman parasit Plasmodium menjadi menulari orang lain.
Saat memasuki tubuh seorang manusia, parasit akan mengikuti aliran darah menuju ke organ liver, untuk memperbanyak dirinya sambil melakukan invasi terhadap sel darah merah yang membawa oksigen di dalam tubuh manusia.
Setelah itu, parasit bertelur, hingga sel darah merah pecah, dan melepaskan lebih banyak parasit yang menginvasi ke sel darah merah yang lain. Kondisi infeksi ini yang mengakibatkan seorang pasien menjadi sakit.
Baca Juga: Sering Kesemutan? Bisa Timbul Penyakit Ini!
Cara Mengatasi Demam Naik Turun pada Anak
Ada beberapa yang dapat kita lakukan sebagai orang tua untuk mengatasi denan pada buah hati yang naik turun pada anak.
Langkah awal, ambil alat termometer terlebih dulu untuk memantau panas anak, bila temperatur mencapai 38°C atau lebih, maka terkonfirmasi anak kita mengalami demam. Selanjutnya, lakukan berbagai cara mengatasi demam naik turun pada anak seperti berikut ini.
1. Kompres Hangat
Mengompres anak dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat merupakan salah satu cara mengatasi demam naik turun pada anak yang wajib dilakukan.
Sebaiknya, hindari kompres air dingin, karena bisa mengakibatkan pembuluh darah mengecil sehingga meningkatkan suhu tubuh anak. Selanjutnya, letakkan kompres hangat di lipatan tubuh, seperti lipatan ketiak, lipat paha, dan lipatan leher.
2. Perbanyak Asupan Cairan
Berikan anak asupan cairan yang lebih banyak untuk mencegah dehidrasi pada anak serta cairan yang berkurang karena berkeringat. Cairan yang bisa diberikan berupa ASI, air putih, atau jus buah.
Tergantung dengan usia bayi, apabila bayi masih di bawah 6 bulan maka sebaiknya berikan bayi ASI saja. Jika usia anak sudah lebih besar, bisa pula berikan sup ayam hangat atau yogurt.
Baca Juga: Efek Bawang Putih Panggang
3. Istirahat yang Cukup
Cara mengatasi demam naik turun pada anak berikutnya yang tak kalah penting adalah memastikannya istirahat atau tidur yang cukup sampai panasnya benar-benar turun. Pastikan pula suhu ruangan bisa membuatnya nyaman serta sirkulasi udara di kamar berjalan dengan baik.
4. Kenakan Pakaian Tipis
Pastikan anak dalam keadaan sejuk serta tidak memakai pakaian berlebihan. Kita cukup memberikan satu lapis pakaian yang agak tipis karena cara ini juga bisa digunakan untuk mengatasi demam naik turun pada anak. Bila si buah hati merasa kedinginan dan menggigil, Mama bisa memberikan selimut tebal sampai dia merasa hangat kembali.
5. Berikan Obat Penurun Panas
Jika anak sudah berusia lebih dari 6 bulan, Mama bisa memberikan obat penurun panas, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dengan dosis anjuran untuk meredakan panas.
Namun, jangan berikan obat ibuprofen untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Jangan pula memberikan obat aspirin kepada anak demam tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Kapan Harus ke Dokter?
Kita perlu berkonsultasi dan memeriksakan panas naik turun pada anak ke dokter apabila si buah hati menunjukkan kondisi berikut ini.
- Bayi baru lahir hingga berusia 3 bulan. Wajib diperiksakan ke dokter bila terjadi demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih tinggi. Bayi tetap wajib diperiksakan ke dokter walaupun tidak ada gejala lain.
- Bayi berusia 3 bulan sampai 6 bulan. Bila bayi demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih tinggi dan disertai dengan gejala lain, segera periksakan ke dokter.
- Anak usia 6 bulan sampai 2 tahun. Bila terjadi demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, dapat diberikan obat penurun panas, seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter. Periksakan ke dokter bila gejala demam menetap lebih dari satu hari, menjadi lebih berat, atau tidak menurun suhunya setelah diberikan obat penurun panas.
Baca Juga: Pilihan Obat Sakit Gigi yang Ampuh untuk Anda
- Anak usia 2 - 17 tahun. Bila terjadi demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, dapat diberikan obat penurun panas (paracetamol atau ibuprofen). Bila si buah hati merasa tidak nyaman, atau demam berlangsung lebih dari 3 hari, segera konsultasi dan periksakan anak ke dokter, ya!
Demikian lah informasi seputar penyebab anak demam naik turun dan gejalanya yang perlu diwaspadai. Semoga informasi ini berguna.
sumber: nutriclub.co.id
#janganpanikanakdemam #anakdemam #cegahdemamanak #GISELLE #PrabowoGibranTakutDebat #SquidGame #JulidFiSabilillah #DebatCapres2024 #Pemilu2024
0 Komentar