Advertisement

Apa itu Diskalkulia, Gangguan Sulit untuk Belajar Matematika

Diskalkulia, gangguan sulit untuk belajar matematika. Gangguan belajar yang dialami anak-anak ataupun orang dewasa. foto: istimewa/rosniajeh

Apa itu Diskalkulia, Gangguan Sulit untuk Belajar Matematika

Gangguan belajar yang dialami anak-anak ataupun orang dewasa

Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya lebih unggul dari anak lainnya. Tidak terkecuali ketika dalam pelajaran matematika. Ada beberapa dari anak-anak kita yang menemukan kesulitan dalam belajar matematika. Ternyata, bukan dari kebodohan dari anak kita, tetapi kesulitan belajar matematika tersebut dinamakan gangguan Diskalkulia.
Gangguan Diskalkulia ini dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Apakah tanda-tandanya? Yuk, simak bersama agar tidak salah paham lagi tentang informasi ini!

Baca Juga: Mendidik Anak Perempuan Menjadi Perempuan yang Berbudi Pekerti Luhur dan Mulia

Anak mengalami kesulitan belajar matematika bukan berarti tidak pintar atau lambat berpikir lho!
Melansir Child Mind Institute, diskalkulia adalah kondisi ketidakmampuan belajar spesifik terhadap operasi matematika ataupun angka.
Diperkirakan sebanyak 5-7% anak- usia sekolah dasar (SD) mungkin mengalami ini. Hal ini baik laki-laki maupun perempuan.
Untuk orang dewasa, mungkin akan mengalami kendala ketika bertemu konsep kuantitas layaknya 'lebih besar' atau 'lebih kecil'.
Faktor penyebabnya masih tak diketahui secara pasti. Namun, gangguan belajar seseorang ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Keturunan
- Perkembangan area otak
- Kondisi saat lahir
- Cedera otak
Bahkan sebagian penderitanya juga sulit untuk mengingat ataupun memanipulasi angka ataupun nomor.

Baca Juga: Cara Hadapi Tantrum pada Anak

Tanda atau Gejala Diskalkulia

Informasi yang terdapat dalam Understood memaparkan tanda-tanda diskalkulia.Tanda diskalkulia pada seseorang sebenarnya sudah bisa terlihat sejak usia balita, seperti:
- Sering melompat angka saat berhitung
- Sulit menghubungkan angka dengan objek
- Tak pandai mengenali pola besar ataupun kecil
- Sulit menjumlahkan angka matematika
- Tidak dapat membedakan tanda atau simbol hitung
Tanda-tanda tersebut dapat bervariasi pada setiap anak, begitu juga dengan faktor usia. Orang dengan diskalkulia dapat mengatasi masalah seputar hitung-hitungan dengan cara yang berbeda.

Baca Juga: Jarang Ada Tahu, Manfaat Minum Air Hangat Sebelum Tidur

Gangguan belajar ini memiliki berbagai jenis yang tak hanya seputar kesulitan berhitung. foto: istimewa/rosniajeh

Jenis-Jenis Diskalkulia

Gangguan belajar ini memiliki berbagai jenis yang tak hanya seputar kesulitan berhitung. Melansir Cognifit Research, berikut beberapa jenis yang umum dialami orang, antara lain:

Verbal

Diskalkulia jenis ini ditandai dengan kesulitan menyebutkan dan memahami konsep matematika melalui kalimat.
Seseorang dengan jenis ini dapat membaca atau menulis angka. Namun, sulit untuk mengenalinya ketika disajikan secara verbal.

Practognostik

Beda halnya dengan jenis ini, ditandai dengan kesulitan menerjemahkan matematika abstrak ke dalam konsep nyata.
Seseorang akan mampu memahami konsep matematika tetapi kesulitan untuk membuat daftar, membandingkan, dan menghitung.

Baca Juga: Sering Kesemutan? Bisa Timbul Penyakit Ini!

Leksikal

Kesulitan membaca dan memahami simbol, angka, serta ekspresi atau persamaan matematika.
Seorang anak dengan diskalkulia leksikal dapat memahami konsep ketika diucapkan, tetapi mungkin kesulitan menulis dan memahaminya.
Ada pula yang mampu memahami konsep matematika tetapi tidak memiliki kemampuan untuk hal lain.
Ini seperti membaca, menulis, atau menggunakan simbol yang sesuai dengan tepat.

Ideognostik

Ini adalah sulit melakukan perhitungan tanpa menggunakan angka. Yang biasanya untuk menjawab soal dan memahami konsep matematika.
Mereka mungkin juga mengalami kesulitan mengingat konsep aritmatika setelah mempelajarinya.

Dampak Diskalkulia terhadap Kehidupan

Tidak semua yang kesulitan belajar matematika menderita kondisi diskalkulia.
Adanya gangguan lain yang serupa seperti disleksia, kesulitan proses visual dan pendengaran, ADHD, dan lainnya.
Beberapa gangguan tersebut juga menurunkan kognitif otak dalam belajar matematika.
Yang disayangkan, kondisi diskalkulia ternyata tidak hanya berhubungan dengan pelajaran matematika di sekolah saja lho!

Baca Juga: Cara Atasi Perut Kembung secara Alami

Bagi anak yang mengidap kondisi ini,mungkin akan mengalami kesulitan dalam beberapa hal, seperti:
- Kesulitan dalam mengingat nomor telepon
- Menghitung uang kembalian
- Mengukur jarak tempuh
- Mengingat arah
- Membaca jam
Walau diskalkulia membuat seseorang kesulitan belajar matematika, bukan berarti dia tidak menguasai pelajaran lain.
Bisa saja ia memiliki prestasi yang cemerlang dalam pelajaran bahasa Inggris, olahraga, atau kesenian budaya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 3 SD Halaman 141 hingga 145 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 5

Pengobatan Kondisi Diskalkulia

Tetap semangat jika si kecil ataupun orang terdekat memiliki kesulitan untuk belajar.
Adanya beberapa pengobatan yang ditempuh untuk mengatasinya, ini seputar:

1. Terapi Belajar

Berdasarkan anjuran dari Kemendikbud, terapi belajar diperlukan untuk mengobati diskalkulia.
Terapi dan pendidikan remidial bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi seseorang. Ini pun sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajr secara maksimal.
Terapi diskalkulia harus berdasarkan tingkat kesulitan atau defisit yang sesuai dengan usianya.

2. Konseling Ahli

Ada gejala yang dialami anak ketika sulit berhitung? Daripada mengira-ngira ada baiknya untuk dikonsultasikan dengan dokter.
Nantinya dokter akan mendiagnosis anak apakah menderita diskalkulia atau tidak.
Pastikan juga bahwa anak memang merasakan gejala tersebut dalam kurun waktu lama.

3. Neuropsikolog

Walau tidak ada pengobatan diskalkulia secara pasti, apapun usahanya perlu dicoba. Salah satunya yakni dengan mendatangi neuropsikolog.
Neuropsikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari beberapa gangguan fungsi otak, seperti:
- Terapi untuk gangguan saraf otak
Mungkin saja ini menjadi solusi yang tepat agar lebih mudah memahami alat hitung dan matematika.

Baca Juga: Jadikan Nilai Jual yang Tinggi dari Kardus Bekas

4. Kreasikan Gaya Belajar

Cara apa yang bisa dilakukan agar semakin mudah belajar matematika ya?
Untuk mengobati gangguan belajar ini, perlu sedikit 'putar otak' dan kreatif! Yuk, ajak anak untuk belajar dengan gaya lain yang tak biasa!
Hal ini agar memori otak lebih mudah untuk memahami numerik atau perhitungan umum.
Misalnya dengan menggunakan warna sebagai media untuk bantu hitung. Ini juga bisa upaya untuk mengenalkan warna pada anak kita.

Baca Juga: Tips Menata Rumah Sederhana Memiliki Kesan Mewah

5. Ikuti Passion Diri

Sudah mencoba berbagai cara tapi tak membuahkan hasil? Mungkin saja memang tidak ada ketertarikan dalam hal matematika.
Cara pengobatan diskalkulia terbaik yakni dengan mengikuti ketertarikan atau minatnya.
Anak kesulitan belajar matematika karena kondisi ini bukan akhir dari pencapaian akademisnya, lho.
Bisa saja ada kelebihan di bidang lain yang perlu ditonjolkan. Mungkin prestasi dalam hal olahraga atau ingin menjadi atlet?
Mengidap diskalkulia bukanlah akhir dari segalanya. Terus dukung dan gali kemampuan di bidang lain agar terus semangat belajar.









sumber: orami.co.id

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code