Tips Menyapih Anak, Mudah dan Terbukti Ampuh untuk Dicoba!. foto: istimewa/rosniajeh

Tips Menyapih Anak, Mudah dan Terbukti Ampuh untuk Dicoba!

Ibu juga harus mengikuti kemauan anak, ya!

Memberikan Air Susu Ibu (ASI) untuk buah hati sesuai dengan waktunya adalah keinginan dari seorang ibu. Terkadang karena aktivitas seorang ibu yang padat menyebabkan tidak memberikan ASI yang terbaik untuk buah hatinya. Bagaimana jika ibu harus menghentikan atau menyapih pemberian ASI kepada anak.
Berikut beberapa tips yang bisa digunakan, mudah dan terbukti ampuh.

Baca Juga: Mendidik Anak Perempuan Menjadi Perempuan yang Berbudi Pekerti Luhur dan Mulia

Kenali Tanda Anak Siap Disapih

Sebelum memilih cara menyapih anak, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu, apa arti menyapih.
Singkatnya menyapih adalah proses berhentinya masa menyusui berangsur-angsur atau sekaligus pada anak.
Selain itu, menyapih juga dapat diartikan sebagai proses peralihan pemberian makanan dari ASI ke sumber nutrisi lain untuk Si Kecil.
Biasanya proses ini memiliki tanda-tanda kesiapan Si Kecil untuk disapih, di antara lainnya:
- Anak tidak ingin menyusu atau rewel ketika menyusu
- Waktu menyusu semakin singkat
- Si Kecil mudah terdistraksi ketika menyusu
- Bermain-main dengan payudara ketika disusui, seperti menarik atau menggigit payudara ibu
- Hanya menyusu untuk mendapatkan rasa nyaman (mengisap puting, tapi tidak sampai mengeluarkan susu).
Proses menyapih umumnya bisa dimulai ketika bayi berusia 6 bulan, yaitu saat masa ASI eksklusif telah selesai.

Baca Juga: Cara Hadapi Tantrum pada Anak

Pada masa ini, anak sudah memasuki waktu untuk mencoba makanan padat sebagai pendamping ASI.
Namun kembali lagi, keputusan untuk menyapih anak adalah hal yang sifatnya pribadi dan tergantung dari kesiapan anak serta ibu.
Banyak ibu menyapih anaknya saat ia menginjak usia 2 tahun.

Cara Menyapih Anak dengan Benar

1. Lakukan Secara Bertahap

Cara menyapih anak yang pertama adalah secara bertahap.
Menyapih saat bayi telah siap berpindah dari ASI dan memulai MPASI.
Menyapih bayi adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan pengertian dari ibu dan juga anaknya.
Menyapih akan terasa lebih mudah jika dilakukan secara bertahap, selama beberapa minggu atau bulan.
Menghentikan pemberian ASI secara mendadak dan tiba-tiba, sebaiknya hanya dilakukan pada saat tertentu, sesuai kondisi kita dan Si Kecil.

2. Kenalkan Cara Minum dengan Gelas

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah mengenalkan cara minum dengan gelas.
Transisi dari ASI eksklusif ke proses menyapih akan lebih mudah, jika kita mengenalkan Si Kecil dengan gelas terlebih dahulu dibandingkan botol.
Anak yang diberikan ASI secara langsung, umumnya lebih mudah belajar minum dari gelas, dan bisa dimulai sejak usia 6 bulan.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI hanya pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan.
Setelah itu mulai menerapkan penyapihan dengan kombinasi makanan padat dan ASI sampai bayi berusia minimal 1 tahun. Kemudian, bayi dapat mulai minum susu sapi utuh.

Baca Juga: Apa itu Diskalkulia, Gangguan Sulit untuk Belajar Matematika

Kebanyakan ahli setuju bahwa menyusui tetap dilanjutkan untuk kebutuhan Si Kecil.
Banyak wanita memilih untuk menyapih setelah usia 1 tahun. Di usia ini, bayi sudah mulai bisa berjalan, berbicara, dan makan lebih banyak makanan padat.
Jadi mereka secara alami mungkin kehilangan minat dalam menyusui.

3. Lewati Jadwal Menyusu

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah melewati jadwal menyusu.
Coba lihat reaksi anak, ketika kita mengganti ASI dengan susu formula atau susu sapi cair (jika anak sudah berusia satu tahun dan tidak menunjukkan alergi susu sapi), saat jadwal menyusunya.
Melewatkan jadwal pemberian ASI secara bertahap membantu anak menyesuaikan diri dengan kebiasaan barunya.
Selain itu, cara ini juga membantu produksi ASI Anda berkurang sedikit demi sedikit.
Sehingga, kita bisa terhindari dari kondisi seperti mastitis, atau pembengkakan payudara.

4. Perpendek Waktu Menyusu

Mengutip Kids Health, cara menyapih anak lain yang bisa dicoba adalah dengan memperpendek waktu Si Kecil menyusu.
Jika biasanya anak menyusu selama 10 menit, kali ini coba perpendek menjadi hanya 5 menit.
Kita juga bisa memberikan kudapan yang sehat untuk anak setelah menyusu, yang sesuai dengan umurnya.

Baca Juga: Pilihan Obat Sakit Gigi yang Ampuh untuk Anda

Namun, cara ini mungkin akan sedikit sulit dilakukan saat malam hari, sebelum anak tidur.

5. Tunda Waktu Menyusui dan Berikan Distraksi

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah menunda waktu menyusui dan memberikan distraksi.
kita bisa menunda proses menyusui.
Caranya dengan mengurangi intensitas menyusui dalam sehari.
Metode ini umumnya akan berhasil dengan baik, jika usia anak sudah bisa diajak bernegosiasi.
Jika anak meminta untuk menyusu, katakan padanya, Moms akan memberikannya nanti.
Lalu, mulai ajak anak melakukan kegiatan lain, sebagai distraksi.
Jika anak minta untuk menyusu saat sore hari, berikan pengertian padanya, bahwa kita baru bisa memberikannya saat malam hari, sebelum tidur.

6. Beri Beberapa Tetes ASI saat Minum melalui Botol

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah beri beberapa tetes ASI saat minum melalui botol.
Untuk mempermudah proses menyapih, juga bisa mencoba untuk memberikan beberapa tetes ASI ke bibir atau lidah anak, sebelum anak mengisap dot di botol susu.
Selain itu, kita juga bisa mencoba memberikan sedikit ASI menggunakan botol untuk Si Kecil, beberapa jam setelah ia menyusu langsung.
Namun, perhatikan waktunya, dan berikan sebelum ia merasa kelaparan.

Baca Juga: Hati-hati, Anak Bermain Air saat Banjir

7. Ikuti Kemauan Anak

Cara menyapih anak selanjutnya yakni dengan mengikuti keinginannya.
Hal yang dimaksud di sini adalah ketika anak sudah tidak menyusui, lalu memiliki kebiasaan seperti mengisap jempol, biarkanlah.
Ikuti apa keinginannya, ini merupakan bentuk penyesuaian diri mereka dari proses cara menyapih anak.
Seiringnya waktu berjalan, orang tua boleh memberitahu mereka atau mendistraksi perhatiannya dengan tindakan lain.

8. Mulai di Usia Bawah 1 Tahun

Bayi tampaknya sering kehilangan minat menyusu antara 8 dan 10 bulan.
"Ini adalah saat ketika mereka menerima banyak informasi sensorik," jelas Diane Bengson, mantan direktur utama Lembaga Ibu dan Anak La Leche League di Ohio.
Cara menyapih anak di waktu ini mungkin sangat pas.
Tentu saja, beberapa bayi yang lebih tua bertekad memutuskan untuk memulainya di atas 1 tahun.
Namun Claire Lerner, LCSW, direktur utama ibu dan anak di Zero to Three, di Washington, D.C memaparkan bahwa rasa cemas menyusui pada anak timbul di usia sekitar 9 bulan.
Pada fase ini dimanfaatkan untuk memulai cara menyapih anak dengan benar.

Baca Juga: Jarang Ada Tahu, Manfaat Minum Air Hangat Sebelum Tidur

9. Mengompres Payudara

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah ibu akan mengalami payudara nyeri akibat tidak disusui oleh Si Kecil.
"Dalam beberapa bulan pertama, payudara ibu akan terasa penuh," kata Freda Rosenfeld, mantan presiden Asosiasi Konsultan Laktasi New York.
Jika tidak diatasi dengan baik, ini akan memicu terjadinya pembengkakan.
Payudara akan terasa keras dan berat, bahkan mungkin merah dan panas saat disentuh.
Hal ini dapat menyebabkan saluran tersumbat, yang dapat menyebabkan mastitis, sehingga penting untuk mengobati gejala sejak dini.

10. Susui Anak dengan Botol

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah dengan memberikannya susu botol. foto: istimewa/rosniajeh

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah dengan memberikannya susu botol.
Gendong dan peluk bayi ketika ia sedang menyusui melalui botol susu.
Mengutip Canadian Paediatrics Society, kedekatan ekstra ini akan membantu ibu dan Si Kecil dalam cara menyapih anak.

Baca Juga: Sering Kesemutan? Bisa Timbul Penyakit Ini!

Jangan pernah menopang botol atau menyangga botol, karena dapat membuat bayi berisiko tersedak dan menyebabkan karies pada anak usia dini.

11. Tambah Porsi Makan Anak

cara menyapih anak yang selanjutnya adalah dengan menambah frekuensi waktu ia makan.
Jika Si Kecil biasa makan utama 3 kali sehari dan 2 kali camilan, ketika proses cara menyapih anak, bisa ditambahkan.
Misalnya dalam sehari, pola makan utama menjadi 4 kali yakni pagi, siang, sore dan malam. Begitu juga camilan menjadi 3 kali.
Hal ini, untuk mencegah agar anak tidak merasa kelaparan karena tidak menyusui langsung.
Selain itu, pastikan camilan yang diberikan pada anak kaya akan gizi dan kurangi kadar gula dan garam.
Jika kita sedang merasa payudara penuh yang tidak nyaman, kompres dengan es selama sekitar lima menit setiap kali terasa sakit.
Jika ini tidak berhasil, bisa dibantu dengan memompa ASI, tetapi pastikan untuk membatasinya menjadi tiga menit atau lebih, cukup untuk membuat rasa nyaman.

Baca Juga: Efek Bawang Putih Panggang

12. Hipnoterapi

Siapa sangka, cara menyapih anak satu ini masih sering dilakukan untuk orang tua zaman sekarang.
Hipnoterapi dilakukan untuk anak berhenti menyusu.
Lantas apakah hipnoterapi itu? Ini adalah metode cara menyapih anak dengan mengajak anak berbicara sebelum tidur tanpa menyusui.
Mengutip Hypnotherapy for Health, cara menyapih anak ini dilakukan dengan kata-kata yang positif, singkat, dengan suara lambat, dalam, dan tenang. Serta tak boleh ada sifat pemaksaan, sebab semua akan sia-sia jika anak enggan untuk mengikuti alur cara menyapih anak ini.
Upaya ini harus dilakukan dengan kesabaran agar sugesti tersebut bisa masuk ke dalam memori anak hingga ke alam bawah sadarnya.

Baca Juga: Fakta Kacamata Anti Radiasi yang Perlu Diketahui

Hal ini bisa dilakukan saat menjelang tidur malam, saat anak dalam kondisi sudah sangat mengantuk tetapi masih sadar dan belum benar-benar tertidur.
Hipnoterapi dapat memberikan solusi untuk beberapa masalah paling menantang yang mungkin dialami anak-anak.
Selamat mencoba berbagai cara menyapih anak di atas, ya!





#tipsmenyapihanak #berhentimenyusui #airsusuibu #GISELLE #PrabowoGibranTakutDebat #FreePalestineFromIsraelNOW #SquidGame #JulidFiSabilillah




sumber: orami.co.id